Entri Populer

Rabu, 28 September 2011

LAMBANG KARAWANG

Arti Lambang



"Warna Dasar Hijau, Padi dan Kapas" - Melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan yang senantiasa di wujudkan di Kabupaten Karawang

"Pintu Air" - Melambangkan Karawang sebagai daerah pertanian dengan diairi pengairan teknis

"Butir Padi 17, Pintu 8, Tanaman Padi atau Rawa 45" - Melukiskan semangat juang dalam menegakkan Kemerdekaan Republik Indonesia

"Golok Lubuk" - Melambangkan semangat Kabupaten Karawang pantang menyerah dalam membela Tanah Air dan Bangsa

"Bunga Kapas 10" - Melambangkan tanggal 10 Maulud Tahun Alif 1.555 (Th. Jawa) atau 10 Rabiul Awal 1043 H sebagai Hari Jadi Kabupaten Karawang

"Alur Putih Empat" - Melukiskan bahwa Abad ke IV Kerajaan Terumanegara telah menempatkan Sungai Citarum sebagai jalur Perhubungan
(Peraturan Daerah Tingkat II Karawang Nomor 8 Tahun 1994)

Rabu, 21 September 2011

KARAWANG KOTA PANGKAL PEJUANGAN


Sebuah kota yang terlihat sempit namun sebenarnya sangat luas, udaranya panas namun sejuk penduduknya, kota tempat para pemuda berjuang menyusun rencana kemerdekaan Indonesia dengan para proklamator, kota “PANGKAL PERJUANGAN”, kota yang bahkan masih belum berbentuk kotamadya. Ya, Kabupaten Karawang adalah tempat ku lahir tepatnya di Jalan Raya Klari No.312 Rt/Rw 02/02 Dusun Krajan II Desa Gintungkerta Kec. Klari, Rumah ku tepat disamping Mesjid.  
Biasanya yang diketahui dan dikenal banyak adalah “Goyang Karawang”, padahal belum banyak yang tahu, bahwa Karawang terpilih sebagai Pusat Galeri Sejarah Nasional. Disinilah awal dari kemerdekaan, disinilah terdapat salah satu candi tertua, disinilah terdapat banyak sanggar kebudayaan tari jaipong, disinilah lumbung padi Jawa Barat. Tapi lain dulu lain sekarang, Karawang yang sekarang menjadi kota industri, Karawang sekarang tidak lagi ramah. Pribumi dan penduduk asli terjajah oleh kokohnya tembok pabrik. Kericuhan, kemacetan, dan rutinitas kota menggusur ketenangan dari kehidupan pedesaan. Semangat dan gelora pemuda membagun bangsa semakin terkikis oleh keburukan moral dan budaya orang kota. Disinilah surga bagi para pendatang yang menginginkan kekuasaan. Tapi ku yakin suatu saat kota ku ini akan kembali menjadi Pangkal Perjuangan bangsa ini meraih kebangkitan. Dan disinilah awalku merajut mimpi dan berusaha keras meraih cita-cita.